Kacong : Aksi Demonstrasi
Kemarin
sore sampai menjelang magrib Mad Kacong ikut rapat di sekretariat Dewan Seremoni
Rakyat yang disingkat DSR, pertemuan tersebut membahas mengenai Korupsi Proyek
bernama Ashtray Procurement dilingkungan kantor diseluruh Kabupaten Saghereh.
Sudah 3 hari lamanya melakukan analisis sedalam lautan bersama para
mantan-mantan kesatria.
Dalam
rapat kilat tersebut menghasilkan hasil analisis yang cukup meyakinkan semua
anggota DSR termasuk Kacong, bahwa proyek itu merupakan keputusan yang menyakitkan
hati rakyat karena daya beli rokok rakyat sangat rendah, harga rokok melambung
tinggi yang menyebabkan rakyat tidak mampu menikmati rokok-rokok ternama, sedangkan
harga jual tembakau petani sangat murah.
DSR
beranggapan proyek ini adalah fasilitas yang berlebihan, maka dari itu DSR memutuskan
untuk turun jalan dan melakukan kritikan keras terhadap Pemkab, menuntut
dibatalkannya pengadaan asbak dan melarang para pegawai membeli rokok dengan
harga diatas 25 ribu rupiah.
Kacong
anak Maba yang baru mengikuti kaderisasi memiliki semangat tinggi, dalam benaknya dia sudah berjanji
akan membela rakyat sampai mati, hari inilah saatnya Kacong unjuk diri dalam
aksi demonstrasi berjudul “Tolak Proyek Ashtray Procurement”, tolak proyek
pengadaan asbak.
Hari
bersejarah itu telah tiba, aksi untuk unjuk gigi para sang orator, aksi untuk
unjuk eksistensi para kaum teriak-teriak.
Hari itu begitu cerah, langit biru dihiasi awan putih bergerak pelan, sama sekali tidak ada angin yang menabrak kulit para demonstran. lalu lalang kendaraan yang melintas menjadi instrumen demonstrasi, tukang becak duduk manis depan trotoar Pemkab sambil menikmmati gorengan, para driver ojek online melototi HPnya sambil makan nasi bungkusan, ibu-ibu pedagang kaki lima disudut trotoar itu melayani tukang ojek dan becak dengan senyum kelelahan.
Inilah aksi unjuk rasa Kacong.
Kacong kader potensial itu
diberi kesempatan orasi pertama, dengan nada tinggi meletup-letup menantang
panas Matahari yang mulai mendidihkan ulu hatinya, Kacong pun mulai meluapkan
kekesalannya “Sodara-sodara se Bangsa dan se Tanah Air!, hari ini kita berdiri
pas 10 meter lebih dikit di depan Pemkab Saghereh, hari ini pula sodara!, kita
sudah berjanji untuk bersama-sama memerangi kegelisahan di tiap denyut jantung
rakyat, tiap detik penderitaan rakyat, tiap partikel otak rakyat!” Kacong
berhenti sejenak sambil menatap teman-temannya yang memegang spanduk dan
bendera DSR yang didominasi warna merah muda.
Kemudian
Kacong menaikkan not suaranya “mereka didalam gedung sana adalah
bandit-bandit yang mempermainkan hati Rakyat, disaat rakyat susah beli rokok,
malah mereka se enaknya membuat kebijakan kontradiktif dengan pengadaan asbak,
berapa uang Negara yang dibakar dan menjadi abu dalam asbak tersebut? Berapa
oknum ASN yang se enaknya merokok depan rakyat sedangkan rakyat tidak mampu
menikmatinya?, padahal rakyat juga ahli hisap, Kita telah di dholimi kawan-kawan”.
Kacong
pun semakin percaya diri, tangan kanannya yang memegang erat megaphone putih
itu sambil mengacungkan tangan kirinya kearah gedung lantai dua “Hei para
pejabat!, kami DSR akan berada di garda terdepan dalam memperjuangkan nasib Ruaaakyat,
maka kami menuntut BATALKAN PENGADAAN ASBAK, jika tidak, kami akan terus-menerus
melakukan demonstrasi sampai bapak-ibu didalam sana sadar”.
“Maka
dari itu kawan, kita tolak Ashanty Pro...”, suaranya mulai sedikit pelan “Pro....,
Procement, pokoknya kita tolak proyek ini” Kacong salah mengucapkan nama
proyek itu, blepotan mengucapkan bahasa inggris. Kacong lupa menghafal nama
proyek yang menjadi grand issue tersebut, dia hanya menghafal kalimat untuk
mengolok-olok para pejabat.
Setelah
orasi Kacong kemudian berdiri didepan para demonstran bersama polisi yang menjaga
didepan pintu gerbang, sambil berselfie dan di uploud di media sosial dengan
caption “Hati Rakyat adalah hati kami, Saatnya Rakyat Menang”.
Facebook
Kacong dibanjiri komentar pujian, dalam dunia facebooker Kacong menjadi
pahlawan tanpa jasa yang masih bernafas, hari ini dia merasa menjadi manusia,
ya manusia paling sempurna dari pada para mahasiswa hedon, mahasiswa yang
kuliah pulang tidur makan dan main game online. Mad Kacong adalah manusia yang
menjalankan tugas memperjuangkan amanah penderitaan rakyat.
Mad
Kacong pun bangga walaupun aksi demontrasinya tidak ada efek positif tapi
minimal telah menjadi bagian digaris terdepan bersama para pejuang tanpa
mikir-mikir, menceritakan semua pengalamannya berjuang, merasa menjadi pejuang hampir
setara dengan Tan Malaka.
Sejak itulah Mad Kacong mulai lantang dalam setiap forum, menentang semua orang karena orang lain terutama kelompok tua adalah kelompok munafik dan bodoh. Semua bisa dijawab dengan argumen-argumen sambil menggertak meja yang tidak bersalah, tentu dengan referensi dari google dan youtube . Ketika Kacong berargumen semua seisi ruangan diam 999 bahasa, tidak ada senyum kecuali foto Presiden dan Wakil Presiden yang menertawakannya.
Mad Kacong
menolak dirinya dikenal sebagai “Tokang Colok” (bersilat lidah), dia
lebih suka disebut KACONG SANG ORATOR.
23 Juni 2022
Luar biasa menggelitik😁
BalasHapusKapan kacong naik haji mas? 😁
BalasHapus